sumber gambar : akadusyifa.wordpress.com
Ahhh…Skripsi…kalo diingat-ingat sangat banyak lika-likunya, belok kanan, belok kiri, lurus, muter-muter, nyungsep, mentok, balik lagi, nyasar ke seluruh penjuru mata angin dan akhirnya sampai ke tempat tujuan. Sebelum menyusun skripsi tentunya ada suatu ritual yang harus dilakukan, yaitu penelitian. Setelah KKN, aku dan temen-temen pada sibuk nyari dosen buat nanya-nanya tentang proyek penelitian, siapa tau bisa ikutan..kan lumayan banget hemat biaya..hihi.
Alhamdulillah
setelah beberapa minggu nyari dan nngorek-ngorek info, aku dan beberapa
teman-temanku mendapatkan kesempatan itu..wahh..seneng banget rasanya. Tapi,
ada yang mengganjal dan kurang ‘sreg’ sebenarnya pada saat itu karena komoditi
yang ditanam adalah tanaman kacang tanah (Arachis
hypogaea ). Kacang tanah sendiri rata-rata umurnya 3 bulanan..aku fikir
pasti akan sangat lama, apalagi lokasi penelitiannya sangat jauh dari kota,
butuh sekitar 2 jam perjalanan. Akan tetapi kelebihannya adalah, minggu depan kami
langsung penelitian dan bisa sambilan membuat proposalnya. Selain itu, sarana
dan prasarana untuk penelitian dan dosen pembimbingnya pun sudah ada.
Setelah 3 bulan
berlalu dan proposal pun belum kelar-kelar juga..haha..aroma-aroma malas mulai
menghantui pada saat itu. Aku sempat menghilang selama 1 bulan karena malas..hehe..jangan
ditiru yaa. Melihat beberapa teman-teman udah mau seminar ditambah dengan dorongan keluarga dan seseorang *eaaa*, aku mulai bangkit lagi untuk menyelesaikan proposal itu dan setelah
4 kali konsul akhirnya di ACC..horaayy..
Oh yaa..ada sedikit
cerita tentang Dosen Pembimbing 1. Awalnya takut banget konsul sama beliau, duhh…keringet dingin, detak jantung
nggak karuan, kaki gemeteran. Dari judul sampai halaman terakhir nggak ada yang
selamat :’D But, it’s okay..aku malah seneng beliau nyoret-nyoret, sambil diomelin
sambil dijelasin juga. Kalo strategiku sih pake perekam suara di hp, karena
beliau juga ngomongnya kayak orang balapan..hihi. Lama kelamaan akhirnya
terbiasa juga sama beliau.
Kalo tentang Dosen
Pembimbing 2..beuhh…baik banget..istri beliau juga dosen di fakultasku. Kemana-mana always berdua..kalo aku konsul sama bapak..nggak jarang ibu juga
yang ikut temani. Hehe..aku jadi obat nyamuk :’D coba aja aku bisa ngajak si
Oppa konsul sama aku..wkwk. Dulu sering juga sih konsul di rumah beliau..ramah
banget dah bapak sama ibu..rasanya udah kayak anak mereka.
-----BACK TO SKRIPSI-----
Setelah proposal di
jilid, minta tanda tangan, minta stempel, balikin lagi ke dosennya. Pulang ke
kos, ngurus data-data pengamatan untuk diolah datannya pake software gitu dan
dihitung dan diperiksa lagi secara manual lagi. Duhh..sumpah..aku nggak suka menghitung :( Setelah selesai
olah data yang bikin pusing lebih dari tujuh keliling, inilah klimaks dari Skripsi yaitu BAB IV.
Malasku mulai menyerang dan menghilang hampir 2 bulan lamanya. Entahlah..aku
memang manusia yang merugi udah sia-sia-in waktu segitu banyaknya. Aku bingung
bagaimana cara membahas skripsi itu…Ya Allah :’( kenapa skripsi bisa bikin
orang semalas ini, padahal skripsi beda-beda tipis sama laporan praktikum.
Ternyata bukan cuma aku aja, temen-temen yang lain juga begitu.
Suatu hari aku sangat
cemas, aku terpikir akan orang tua dan beasiswaku. Maklumlah kuliah dibiayain
sama negara selama 4 tahun karena orang tua nggak punya cukup biaya untuk
kuliahku. Akhirnya aku bangkit lagi dari kemalasanku. Aku mulai mencari
literatur-literatur yang sesuai dengan skripsiku dan membacanya satu persatu,
serta merangkumnya. Alhamdulillah..akhirnya aku menyelesaikannya. Siap untuk
konsul besok!Beberapa hari kemuadian, bapak-bapak tersebut sudah selesai
membaca skripsiku..hasilnya adalah ZONK!!! Pembahasannku ternyata masih
amburadul..haha..biasalah, baru pertama. Yah...revisi lagi deh. Total revisi awal untuk pembahasan adalah 3 kali.
Konsul-konsul selanjutnya sudah mulai lancar dan beberapa harus direvisi lagi. Yang paling bikin kzl dan zbl itu kalo pas nge-print tiba-tiba tinta abis, print-nya error, salah nge-print, padahal lagi buru-buru. Ada suatu hal yang menurutku aneh pada saat aku ngerjain skripsi. Entah kenapa kalo dengerin lagu dangdut pas lagi ngerjain skripsi, ini otak jadi rileks dan pemikiran menjadi terbuka. Selain itu jadi lebih bersemangat dan lebih moody buat ngerjainnya.
Mungkin diantara
kalian banyak yang diberrikan fasilitas berupa kendaraan oleh orang tua kalian.
Tapi alhamdulillah sampai semester akhir, aku belum juga diberikan fasilitas
itu…yaa..aku mengerti bagaimana keadaan orang tuaku. Selama aku kuliah aku
selalu diantar jemput oleh sahabat-sahabatku..aku bahagia dan bersyukur
mempunyai mereka. Tapi ada saat dimana mereka nggak bisa membantuku. Aku sangat
bersyukur Allah SWT memberikanku sepasang kaki dan jari-jari yang lengkap untukku
berpijak, berjalan, dan berlari. Terkadang aku pergi ke kampus dengan berjalan
kaki, lumayan jauh juga sih dari kos. Tatkala bapak-bapak dosen tiba-tiba SMS
pagi-pagi untuk konsul, aku jadi kelabakan..mau minta tolong ngga enakan,
karena berangkatnya harus pagi-pagi. Pilihannya ya cuma jalan kaki dengan
keceptan tinggi.. haha. Aku percaya Allah memberikanku kebaikan disetiap
langkahku, karena aku sedang berjihad mencari ilmu. Kalau kita sabar dan
ikhlas, sejauh apapun kita berjalan pasti nggak terasa capeknya. Walau keringat
bercucuran, nafas sudah terengah-engah, tapi semangatku tetap membara.
Well..selalu sedia parfum di tas…hehe. Apa gunanya kaki kalau tidak
dipakai?jalan kaki kan juga sehat. Menurutku itulah perjuanganku yang paling
manis selama di dunia pendidikan. Kelak akan ku ceritakan kepada anak-anakku
tentang perjuanganku ini. Yipiiii….!!
Sudah beberapa kali
jadi penghuni pertama di kampus, kadang satpamnya juga belum dateng. Kalo mobil
sedan hitam udah dateng..senengnya bukan main..itu pertanda Bapak 1 dateng.
Kalau motor Mio atau mobil Avanza Biru yang dateng, itu pertanda Bapak 2.
Setelah 5 kali konsultasi skripsi, akhirnya aku diberi lampu hijau untuk
seminar hasil penelitian. Huaaaa..seneng dan deg-degan udah nyampur aduk dah
pokoknya. Sebenernya waktu udah semakin mepet menuju ‘YUDISIUM’ sisa waktu 2
minggu lagi. Aku sangat cemas waktu itu karena bapak-bapak yang kerja dijurusan
bilang minggu depan adalah batas terakhir ujian dan minggu selanjutnya
pra-yudisium. Kalo tidak ikut pra-yudisium nggak bisa yudisium, serta bulan ini adalah yudisium terakhir untuk
periode wisuda bulan Oktober 2016. Sementara beasiswaku habis di semester 8
ini, jika aku tidak dapat yudisium bulan ini, otomatis aku harus membayar SPP. Haduwwhh..cemas
sekali rasanya. Aku menceritakan semuanya ke orang tua ku tentang keadaan ini.
Mereka pun sudah ikhlas jika aku nggak bisa di Yudisium bulan Juni 2016. Aku meminta doa dari kedua orang tuaku, agar
semuanya dimudahkan, termasuk diadakannya lagi yudisium bulan Juli 2016. Karena
tinggal selangkah lagi aku bisa menjadi Sarjana Pertanian. Aku benar-benar
tidak mau menambah beban orang tuaku untuk membayar SPP.
Keesokan harinya, aku
berusaha memberitahukan semua permasalahanku kepada dosen-dosen pembimbing,
agar mereka mempercepat ujian skripsiku. Tapi mereka hanya punya waktu hari Rabu,
sedangkan pra-yudisium hari Selasa minggu depan. Nyakit nggak sih..mana mungkin
bisa selesaiin semua berkas, jilid skripsi, tanda tangan skripsi, stempel, dan burning
CD dalam waktu beberapa hari. Mau nangis rasanya.
Tepat H-1 ujian
skripsi, aku tiba-tiba ditelpon oleh seorang temanku, dia membawa kabar
bahagia, bahwa pra-yudisium diiundur sampai minggu depannya lagi.
Alhamdulillah..doa orang tua, terutama ibu adalah doa yang paling mujarab di
muka bumi ini, apalagi ini adalah bulan Ramadhan. Hari Rabu telah tiba, jam
12.00 siang akhirnnya aku ujian skripsi. Itulah saat-saat mendebarkan..tapi aku
tetap harus rileks di depan Dosen Pembimbing 1 dan 2, serta Dosen Penguji.
Selama dua jam aku dicercai pertanyaan-pertanyaan dari skripsiku, ternyata lebih
menjurus ke diskusi sih. Ternyata nggak serem-serem amat hehe. Malah mereka
tertawa terbahak-bahak, ketika aku menjawab pertanyaan mereka yaitu “Biji kacang
tanah bisa dimanfaatkan untuk apa saja?”, aku menjawab “bisa dibuat sayur, bahan kosmetik, dan bumbu
pecel, pak !”..haha.
Setelah rempong sana sini ngurusin persyaratan, tanggal 30 Juni 2016, akhirnya aku yudisium, sudah resmi dan sah menjadi Sarjana Pertanian dan juga Alumni Fakultas Pertanian. Yeay..nambah tanda koma (,) dan dua huruf kapital dibelakang nama, menjadi Hatma Anggraini Amalia, SP. *tambah panjang kan jadinnya*. Pada hari Selasa, 25 Oktober 2016 aku di wisuda dan mendapatkan ijazah :D. Oiya..pas wisuda aku sama mama nggak dandan di salon, tapi beli kosmetik sendiri abis itu yang dandanin sahabatku, Ayun. Bersyukur banget punya sahabat yang pinter dandan kayak dia :') menurutku lebih bagus seperti itu, karena kosmetiknya bisa dipake dalam jangka panjang, kalo dihitung-hitung sih lebih murah daripada ongkos ke salon aku dan mama. Hasilnya pun nggak jauh beda sama yang di salon.
Setelah rempong sana sini ngurusin persyaratan, tanggal 30 Juni 2016, akhirnya aku yudisium, sudah resmi dan sah menjadi Sarjana Pertanian dan juga Alumni Fakultas Pertanian. Yeay..nambah tanda koma (,) dan dua huruf kapital dibelakang nama, menjadi Hatma Anggraini Amalia, SP. *tambah panjang kan jadinnya*. Pada hari Selasa, 25 Oktober 2016 aku di wisuda dan mendapatkan ijazah :D. Oiya..pas wisuda aku sama mama nggak dandan di salon, tapi beli kosmetik sendiri abis itu yang dandanin sahabatku, Ayun. Bersyukur banget punya sahabat yang pinter dandan kayak dia :') menurutku lebih bagus seperti itu, karena kosmetiknya bisa dipake dalam jangka panjang, kalo dihitung-hitung sih lebih murah daripada ongkos ke salon aku dan mama. Hasilnya pun nggak jauh beda sama yang di salon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar